Bandung. Mapolda.Com
Sungai Cipamokolan sepanjang 912 m tertutup sampah domestik hingga Dansektor 22 (Kol. Inf. Asep Rahman Taufik) membentuk tim gabungan antar Subsektor untuk melakukan pembersihan yang lazim dilakukan Satgas Cutarum Harum, Kamis (10/10/2019)
Hari ini adalah hari kedua pelaksanaan pembersihan Sungai Cipamokolan, setelah kemarin mengangkat sampah hingga 2 truk dari bantuan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung yang dikerjakan dari jam 08.00 sampai jam 16.00 sore itu.
Pembersihan gabungan dari beberapa subsektor ini, Pelda Ihwan (Dansub 09-22) sebagai punya wilayah, mengatakan bahwa giat hari kedua ini dibantu oleh tim gober dari Kecamatan Rancasari beda dengan hari kemarin.
"Alhamdulillah hari ini kita membersihkan Sungai Cipamokolan dibantu oleh Tim Gober Kec. Rancasari sebanyak 30 orang, walaupun para pejabat kewilayahan tidak ada satu pun yang nongol, justru dari DPU Kota Bandung malah yang hadir sebagai Kepala UPT DAS DPU" jelas Ihwan
"Hari ini sepanjang 300 M sungai yang dibersihkan, bisa mengangkat sampah sebanyak 7 ton, saya yakin ini adalah sampah kiriman dari hulu yang terbawa arus hujan dua hari yang lalu, soalnya masyarakat Kec. Rancasari 75% nya sudah patuh tidak membuang sampahnya ke sungai" imbuhnya
Ada tiga sungai yang rawan sampah diwilayah rancasari, diantaranya Sungai Cicadas masih ada masyarakat yang buang sampahnya, Sungai Cidurian dan Sungai Cipamokolan hanya sampah kiriman dari hulu.
"Melihat hal ini kami dari Satgas Citarum Sub 09-22, akan terus massive melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat dan melibatkan pemerintah kewilayahan, supaya lebih meningkatkan kepedulian terhadap program citarum harum" tutup Ihwan.
Ditempat yang sama, Dansub 14-22 Peltu Syahril menanggapai kejadian ini bahwa masih ada ikatan dalam pembersihan Sungai Cipamokolan, atas instruksi dari Komandan Sektor 22 bahwa beberapa subsektor untuk membantu membersihkan bludakan sampah di Sungai Cipamokolan.
"Kami ditugaskan Komandan, supaya membawa pasukan untuk membersihkan Sungai Cipamokolan, walaupun tidak ada kaitannya dengan Sub 14-22, sebagai harapan dari kami bahwa pemerintah tinggal memrogramkan antisipasi masyarakat supaya patuh tidak membuang sampah ke sungai dengan menjalankan program Kang Pisman dan dibikinkan Ipal Tinja Komunal bagi masyarakat yang tidak memiliki jamban sehat" tegas Syahril.
Sosialisasi kepada masyarakat merupakan target utama untuk menciptakan sungai di Kota Bandung bersih dan sehat, karena Perpres No. 15 Th. 2018 tentang percepatan pencegahan pencemaran dan kerusakan DAS Citarum bisa mewakili peraturan perundang-undangan yang lainnya yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan, sanitasi, tata kelola sungai dan penataan kewilayahan. (Benny/Jpch)**
Posting Komentar